Sewa
Rumah

Rentang Harga

-

Semua
Semua

Luas Tanah

-

Luas Bangunan

-

Semua Sertifikasi

Sewa Rumah di Bandung

Sortir
Rekomendasi
4 KT · 4 KM · Furnished · LT 250 m² · LB 150 m²
Rp 1.750.000 / hari
4 KT · 3 KM · Unfurnished · LT 190 m² · LB 150 m² · SHM
Rp 125.000.000 / tahun
2 KT · 2 KM · Unfurnished · LT 135 m² · LB 100 m² · SHM
Rp 37.000.000 / tahun
3 KT · 2 KM · Unfurnished · LT 148 m² · LB 128 m² · SHM
Rp 55.000.000 / tahun
3 KT · 2 KM · Unfurnished · LT 100 m² · LB 110 m² · SHM
Rp 63.000.000 / tahun
2 KT · 1 KM · Unfurnished · LT 92 m² · LB 70 m² · SHM
Rp 23.000.000 / tahun
Rp 40.000.000 / tahun
2 KT · 1 KM · Unfurnished · LT 60 m² · LB 36 m² · SHM
Rp 700.000 / bulan
3 KT · 2 KM · Unfurnished · LT 100 m² · LB 200 m² · SHM
Rp 80.000.000 / tahun

Artikel

Sewa Rumah dan Kontrakan di Bandung: Alternatif Hunian Nyaman di Kota Kembang

Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, yang juga berperan sebagai ibukota provinsi tersebut. Terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, Bandung merupakan kota terbesar di wilayah selatan Pulau Jawa. Di samping itu, wilayah Bandung Raya, yang mencakup wilayah metropolitan Bandung, merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek dan Gerbangkertosusila.


Kota ini memiliki banyak sejarah penting, seperti menjadi tempat berdirinya perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia, yang dulu dikenal sebagai Technische Hoogeschool te Bandoeng dan saat ini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB). Bandung juga merupakan lokasi pertempuran penting selama perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika 1955, yang mengekspresikan semangat anti-kolonialisme. Bahkan Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru, menyatakan Bandung sebagai "ibu kota" Asia-Afrika dalam pidatonya.


Kota Bandung juga dikenal dengan julukan "Kota Kembang" karena keindahannya. Pada masa lalu, kota ini dianggap sangat cantik dengan banyak pohon dan bunga. Selain itu, Bandung pernah dikenal sebagai "Parijs van Java" (Paris dari Jawa) karena keindahannya. Saat ini, Bandung juga merupakan tujuan wisata kuliner yang populer.


Pada tahun 2007, Bandung dipilih sebagai proyek percontohan kota paling kreatif di Asia Timur oleh konsorsium beberapa LSM internasional. Bandung saat ini sedang mengembangkan infrastruktur termasuk sistem transportasi Mass Rapid Transit (MRT) berupa Metro Kapsul, yang akan membantu mengatasi masalah kemacetan lalu lintas. Selain itu, Bandung menjadi tuan rumah pendukung Asian Games 2018.


Kota ini dikelilingi oleh pegunungan, memberikan wilayahnya bentuk mirip mangkuk raksasa. Secara geografis, Bandung terletak persis di tengah-tengah Provinsi Jawa Barat dan memiliki ketinggian rata-rata sekitar 768 meter di atas permukaan laut. Titik tertingginya berada di sebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut, sementara sebelah selatannya adalah daerah lebih rendah dengan ketinggian sekitar 675 meter di atas permukaan laut.


Dua sungai utama, Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum, bersama dengan anak-anak sungainya, mengalir melalui kota ini, kebanyakan menuju ke selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Bandung Selatan, yang berada di dataran rendah, rentan terhadap banjir terutama selama musim hujan. Meskipun begitu, iklimnya dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk, dengan suhu rata-rata 23.5 °C, curah hujan rata-rata 200.4 mm, dan jumlah hari hujan rata-rata 21.3 hari per bulan.


Bandung mulai dihuni sebagai kawasan permukiman selama pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Hal ini dimulai ketika Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels mengeluarkan surat keputusan pada tanggal 25 September 1810 untuk membangun infrastruktur kawasan ini. Kejadian ini kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Bandung.


Sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, Bandung memiliki layanan kesehatan yang sangat komprehensif. Hingga tahun 2007, kota ini memiliki 30 rumah sakit dan 70 puskesmas yang tersebar di seluruh kota. Banyak dari rumah sakit ini menyediakan berbagai layanan spesialis, mulai dari bedah hingga kebidanan dan kandungan. Selain itu, rasio tenaga medis terhadap jumlah penduduk di Bandung pada tahun 2007 adalah 86 orang tenaga medis untuk setiap 100 ribu penduduk.


Masalah lalu lintas dan transportasi di kota ini adalah salah satu tantangan yang dihadapi Bandung. Jalan-jalan di Bandung sering macet, kurang memadai, dan memiliki masalah parkir serta tingkat polusi udara yang tinggi. Permasalahan ini diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti kurangnya koordinasi antara instansi terkait, ketidakjelasan wewenang, kurangnya sumber daya manusia, dan peraturan yang tidak lengkap.


Pada tahun 2000, panjang jalan di kota ini hanya mencapai 4.9% dari total luas wilayahnya, yang jauh dari ideal sekitar 15-20%. Namun, sejak itu, pemerintah kota telah memperhatikan pembangunan jalan baru, peningkatan kapasitas jalan, dan penataan kota. Contohnya adalah pembangunan Jembatan Pasupati pada tahun 2005, yang juga menjadi landmark baru bagi kota ini dan membantu mengatasi kemacetan di pusat kota.


Bandung memiliki akses mudah dari Jakarta dengan waktu tempuh sekitar 1.5 hingga 2 jam melalui jalan tol Cipularang. Selain itu, Bandung juga memiliki bandar udara, Bandar Udara Husein Sastranegara, yang melayani penerbangan dari dan ke beberapa kota di Indonesia serta rute internasional. Kota ini juga memiliki stasiun kereta api yang melayani rute dari dan ke Jakarta, Surabaya, Malang, dan kota-kota lainnya.


Dari segi ekonomi, Bandung awalnya adalah wilayah pertanian, namun urbanisasi telah mengubahnya menjadi wilayah perumahan, industri, dan bisnis. Sektor perdagangan dan jasa saat ini memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi kota ini, dan sektor industri terus berkembang.


Selama akhir pekan, Bandung menjadi tujuan wisata populer, terutama bagi penduduk Jakarta dan sekitarnya. Selain menjadi tujuan wisata belanja, Bandung dikenal karena banyaknya bangunan lama berarsitektur kolonial Belanda. Taman kota di Bandung memberikan ruang rekreasi bagi penduduknya, seperti Kebun Binatang Bandung yang ramai saat hari Minggu dan liburan sekolah.


Kota ini juga memiliki banyak pusat perbelanjaan, factory outlet, dan pasar tradisional yang terkenal. Terdapat juga tempat-tempat wisata modern seperti Trans Studio Resort Bandung dan banyak lagi. Bandung adalah kota yang penuh dengan kekayaan sejarah, budaya, dan alam yang menarik.


Sewa rumah di Bandung semakin menjadi pilihan populer bagi banyak orang, baik itu penduduk lokal maupun pendatang. Bandung menawarkan beragam pilihan hunian yang cocok untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari rumah-rumah yang terletak di tengah pusat kota hingga perumahan yang berlokasi di sekitar kawasan pegunungan, Anda dapat menemukan berbagai tipe rumah yang sesuai dengan anggaran dan preferensi Anda. Dengan harga sewa yang relatif terjangkau dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya, sewa rumah di Bandung memberikan kenyamanan dan fasilitas yang memadai untuk gaya hidup perkotaan.


Sewa rumah di Bandung juga memungkinkan pendatang untuk menikmati keindahan alam dan budaya kota ini. Anda dapat memilih antara rumah-rumah dengan taman yang hijau, berdekatan dengan pusat perbelanjaan, atau dengan akses mudah ke tempat-tempat wisata populer. Dengan berbagai universitas ternama dan pusat bisnis yang berkembang pesat, Bandung juga menarik banyak mahasiswa dan pekerja yang mencari hunian sementara. Dengan demikian, sewa rumah di Bandung bukan hanya tentang tempat tinggal, tetapi juga pengalaman hidup yang unik di kota yang memadukan pesona masa lalu dengan pesona masa kini.