7 Jenis Hunian Vertikal yang Wajib Kamu Ketahui

Konsep hunian vertikal makin populer di kawasan perkotaan. Hal itu seiring dengan keterbatasan lahan, tapi permintaan rumah terus tinggi. Satu-satunya solusi agar semua permintaan hunian bisa terpenuhi adalah dengan membangun hunian vertikal. Namun, hunian vertikal bukan cuma apartemen dan rumah susun, berikut 7 jenis hunian vertikal yang wajib kamu pahami.

1. Apartemen

Apartemen adalah jenis hunian vertikal yang awalnya hanya boleh disewakan saja, tapi tidak boleh dibeli. Jadi, dalam satu gedung vertikal tinggi itu akan ada beberapa sekat ruangan yang dijadikan hunian untuk masyarakat. Di Inggris, nama apartemen disebut sebagai flat Namun, perkembangannya, kini apartemen sudah bisa dimiliki, jadi tidak hanya disewakan lagi.Kini,apartemen menjadi jenis hunian vertikal paling banyak yang ada di Indonesia.

Lihat Juga: Sewa Apartemen di Jakarta

2. Condominium

Condominium adalah jenis hunian vertikal yang bisa dimiliki. Secara konsep hunian, condominium ini sama dengan apartemen. Setelah terjadi perubahan konsep apartemen, kini conodminium dengan apartemen sudah sama persis. Untuk itu, khusus di Indonesia sekarang lebih dikenal sebagai apartemen.

3. Rumah Susun

Rumah susun bisa dibilang adalah apartemen, tapi dengan ketinggian gedung lebih pendek. Adapun, rumah susun biasanya adalah program pemerintah untuk membantu masyarakat yang butuh hunian dan tidak mampu membelinya.

Beberapa program pemerintah terkait Rumah susun antara lain, Rusunawa, yakni program rumah susun untuk masyarakat yang butuh hunian sementara seperti, mahasiswa, pekerja dari luar kota, dan lainnya. Sifat Rusunawa adalah menyewa saja bukan memiliki.

Lalu, ada juga program Rusunami, yakni program rumah susun untuk masyarakat yang butuh hunian terjangkau. Biasanya, harga rusunami cenderung terjangkau sesuai dengan tujuannya dibangun.

4. Penthouse

Penthouse adalah jenis hunian vertikal yang mewah. Posisi Penthouse berada di lantai teratas bangunan apartemen.

Kelebihan Penthouse adalah menawarkan keindahan pemandangan dari atas gedung, memiliki langit-langit hunian yang tinggi, memiliki ruang terbuka, ruangan luas, dan pemandangan hanya dimiliki secara eksklusif oleh pemilik Penthouse.

Adapun, beberapa penthouse yang ada di Jakarta antara lain, Senopati Penthouse, Dharmawangsa Residence Penthouse, Fraser Residence Sudirman Penthouse, Permata Eksekutif Penthouse, dan Royale Springhill Residence.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Apartemen Murah di Jakarta, Bisa KPA

5. Condotel

Condotel adalah jenis hunian vertikal yang berasal dari kata Condominium Hotel. Artinya, Condotel ini jenis apartemen yang bisa dimiliki, tapi unit Condotel hanya bisa disewakan dan tidak bisa jadi tempat tinggal pemiliknya dalam jangka panjang. Adapun, pemilik Condotel akan mendapatkan keuntungan berupa passive income dari pendapatan sewa yang sudah disepakati.

Meskipun pemilik tidak boleh menempati Condotel, pemiliknya bisa mendapatkan kuota tinggal di Condotelnya sesuai dengan perjanjian.

Dari sisi konsumen yang butuh penginapan, Condotel adalah apartemen yang berkonsep hotel. Namun, setiap kamar yang ada di Condotel berpotensi dimiliki oleh orang yang berbeda-beda.

5 Condotel yang ada di Indonesia antara lain,COndotel Bogor Icon, Condotel Bhuvana Ciawi, Condotel Aston Braga Bandung, Condotel Swissbell Malang, dan Condotel The Grove Suites Jakarta.

6. Condovilla

Condovilla adalah jenis hunian vertikal yang konsepnya bukan gedung tinggi seperti apartemen. Bahkan, rata-rata jumlah lantai Condovilla tidak lebih dari 10 lantai. Namun, Condovilla juga berbeda dengan rumah susun. Jika rumah susun menjadi program pemerintah untuk menyediakan properti yang terjangkau, Condovilla menawarkan tempat tinggal vertikal, tapi eksklusif karena jumlah unitnya terbatas sekali.

Dengan begitu, setiap penghuni bisa menikmati segala fasilitas dari Condovilla secara eksklusif juga karena jumlah penghuni yang tidak terlalu banyak.

Beberapa contoh proyek Condovilla di Jabodetabek antara Rainbow Spring oleh Summarecon Serpong dan Apple 1,3, dan 5 dari PT Diamond Citra Propertindo di daerah Pejaten, Jakarta Selatan.

7. Aparthouse

Aparthouse adalah jenis hunian vertikal yang tidak terlalu tinggi, bahkan lebih pendek dari Condovilla dengan rata-rata paling banyak 4 lantai. Konsepnya menggabungkan antara apartemen dengan rumah tapak. Konsep Aparthouse sudah dikenal di Amerika Serikat (AS) sejak 1870-an. Saat jumlah penduduk meningkat, tapi lahan terbatas.

Menariknya lagi, Aparthouse disebut sudah bersertifikat hak milik, tidak seperti apartemen pada umumnya yang masih hak guna bangunan.

Beberapa Aparthouse yang ada di Jakarta antara lain Aparthouse Crystal  di Cilandak, Aparthouse River 8 Residence di Pancoran, Sembawang Aparthouse, dan Montana Aparthouse di TB Simatupang.

Kelebihan dan Kekurangan Hunian Vertikal

Setiap jenis hunian pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Termasuk hunian vertikal ini. Berikut ini, kelebihan dan kekurangan hunian vertikal.

Kelebihan Hunian Vertikal

Beberapa kelebihan hunian vertikal antara lain:

  • Harga jual cenderung lebih murah dibandingkan rumah tapak jika dibandingkan di daerah yang sama.
  • Hunian vertikal memiliki akses yang lebih dekat dengan perkotaan. Sehingga bisa membantu pangkas waktu pergi kerja dan sebagainya.
  • Hunian vertikal biasanya menawarkan fasilitas yang lengkap seperti, kolam renang, gym, hingga hiburan pusat perbelanjaan. Jadi, kita tidak perlu susah-susah mencari tempat hiburan untuk beraktivitas.

Kekurangan Hunian Vertikal

Meski ada kelebihan, hunian vertikal punya beberapa kekurangan seperti,

  • Tidak memiliki lahan yang bisa dikembangkan untuk berkebun dan sebagainya. Dengan memiliki hunian vertikal, berarti yang kita miliki hanya ruangan tersebut. Kecuali jika punya Penthouse.
  • Sulit untuk berinteraksi sosial. Biasanya yang tinggal di hunian vertikal orang yang cenderung individualis dan kurang suka bersosialisasi seramah di perumahan.
  • Biaya perawatan lebih mahal. Nah, inijadi kekurangan yang wajib diperhatikan kalau kamu ingin memiliki hunian vertikal. Biasanya, iuran pemeliharaan lingkungan cukup mahal. Belum lagi, tarif listrik yang dikenakan juga berbeda dengan biasanya. Hal itu disebabkan sebagian besar kawasan hunian vertikal berada di area bisnis sehingga tarif listriknya dihitung tarif bisnis.

Nah, setelah membaca ini, mana jenis hunian vertikal yang paling cocok untuk kamu nih?

Lihat juga: Jual Apartemen di Jakarta Selatan

 

Tinggalkan komentar