15 Jenis Pondasi Rumah yang Wajib Diketahui

Pondasi rumah menjadi salah satu struktur bangunan utama yang menentukan seberapa kuat daya tahan rumah tersebut. Lalu, pondasi rumah juga harus disesuaikan dengan struktur tanah yang dibangun sehingga rumah akan tetap kokoh. Berikut ini 15 jenis pondasi rumah yang bisa jadi pilihan untuk pembangunan rumahmu. 

Sebelum masuk ke jenis pondasi rumah, ada dua kategori jenis pondasi rumah, yakni pondasi rumah dangkal dan pondasi rumah dalam. Kita akan ulas secara mendalam di sini. 

Lihat Juga: Jual Tanah di Bandung

Jenis Pondasi Rumah Dangkal

Jenis pondasi rumah dangkal ini dalamnya hanya 3 meter alias tidak terlalu dalam. Biasanya, jenis pondasi ini digunakan di jenis tanah yang kuat alias bukan yang labil seperti bekas rawa atau sawah. 

Berikut ini 10 jenis pondasi rumah dangkal: 

1. Pondasi Tapak

Pondasi tapak adalah jenis pondasi rumah yang menggunakan struktur beton bertulang dengan ketebalan yang sama. Nantinya beton bertulang itu akan ditancap hingga ke bagian tanahyang keras. Jenis pondasi ini cocok untuk bangunan tinggi dan berdiri di tanah lembek. 

Salah satu kelebihan dari jenis pondasi rumah ini adalah harganya cenderung murah. Lalu, galian yang dilakukan juga lebih sedikit, serta cocok untuk bangunan bertingkat. 

2. Pondasi Rumah Pelat Beton Lajur

Pondasi rumah ini salah satu jenis yang berbahan dasar beton bertulang, tapi memiliki tingkat kepadatan yang lebih tinggi. Pondasi ini memiliki karakter yang sangat kuat untuk menahan beban. 

Untuk kelebihannya hampir mirip dengan pondasi rumah tapak, yakni harga relatif lebih murah. Lalu, penggunaannya juga cocok untuk bangunan bertindakan. Bahkan, pondasi ini cukup kuat menahan gempa bumi, angin, hingga ledakan. 

3. Pondasi Rumah Tikar

Pondasi rumah tikar ini sangat cocok untuk kondisi tanah yang lunak atau longgar seperti bekas rawa atau sawah. Soalnya, karakter pondasi ini menyebarkan beban dari struktur atas ke area yang lebih luas. 

Dengan pondasi rumah rumah ini, beban struktural akan berdekatan dengan pondasi rumah. Untuk itu, pondasi jenis ini mampu mengurangi penurunan akibat beban berlebih dengan caraplat beton akan mengimbangi gerakan beban yang ada. 

4. Pondasi Jalur

Pondasi jenis ini digunakan pada bangunan yang memiliki susunan beban memanjang. Pondasi jalur dibuat dengan kolom trapesium atau persegi dari campuran pecahan batu dan cor tanpa tulang. Penyusunan jenis pondasi rumah ini dilakukan secara memanjang. 

5. Pondasi Rakit

Pondasi rakut digunakan pada bangunan yang memiliki luas yang besar. Fungsi fondasi ini bisa membagi beban bangunan agar lebih menyebar.

Pondasi ini dibuat dari plat beton besar yang dilengkapi dengan kolom bergaris. Biasanya, pondasi rakit digunakan pada tanah lunak yang punya ketahan rendah, serta memiliki tekstur yang longgar. 

6. Pondasi Sumuran

Pondasi sumuran ini mengombinasikan pembuatan pondasi dangkal dengan pondasi tiang pancang. Untuk itu, pondasi ini memiliki bentuk bulat dan memiliki diameter sekitar 60-80 cm. 

Pondasi rumahsumuran ditempatkan hingga kedalaman 1-2 meter di dalam tanah. Setelah ditanam ke bawah tanah, barulah pondasi ini akan diisi dengan campuran cor beton dan batu kali. Biasanya, juga sering ditambahkan dengan elemen pembesian. 

7.Pondasi Umpak

Pondasi Umpak ini sangat unggul dari tingkat ketahanannya terhadap guncangan. Pondasi umpak memiliki karakter yang bisa menyeimbangkan bangunan saat terjadi guncangan. Untuk itu, pondasi ini cocok untuk rumah di daerah yang sering hempa. 

Pemasangan pondasi umpak dilakukan di permukaan tanah yang dipadatkan. Setelah itu diikatkan dengan sloof, biasanya ditambah dengan batu kali. 

8. Pondasi Strauss Pile

Pondasi Strauss Pile ini dibuat dengan cara menggali dan mengebor tanah. Biasanya, pengeboran dilakukan dengan tenaga manusia secara manusia. 

Untuk itu, jenis pondasi rumah ini memang agak sulit. Lalu, hasilnya, pondasi tidak ditanam terlalu jauh daripermukaan tanah. Tingkat kedalaman Strauss Pile terbatas sekitar 4-10 meter dengan diameter cuma 20-30 cm. 

9. Pondasi Sarang Laba-laba

Jenis pondasi rumah ini merupakan salah satu jenis pondasi konvensional. Jadi, pembuatan pondasi ini dengan cara menggabungkan antara sistem pondasi plat beton pipih dan sistem perbaikan tanah. 

Untuk itu, pondasi jenis ini harus digunakan di tanah yang kokoh. Pasalnya, jenis pondasi ini memanfaatkan tanah sebagai struktur utama pondasinya. 

10. Pondasi Batu Kali

Pondasi batu kali menjadi salah satu jenis yang populer digunakan untuk mendukung bangunan yang memiliki beban struktur rendah seperti rumah. Jenis pondasi rumah ini merupakan pondasi yang terdiri dari berbagai jenis batu alam. Nantinya, setiap batu alam seperti batu kali itu akan direkatkan dengan semen dan beton agar lebih kuat. 

Pondasi batu kali ini salah satu jenis pondasi rumah yang sederhana. Lalu, pembangunan pondasi ini juga dinilai memiliki biaya yang tidak terlalu mahal dibandingkan dengan pondasi dangkal lainnya.

Baca Juga: Mengenal Konsep Perumahan Cluster, Residence, dan Townhouse

Jenis Pondasi Rumah Dalam

Jenis pondasi dalam biasanya digunakan untuk membangun bangunan bertingkat tinggi. Perbedaannya dengan pondasi dangkal adalah, tingkat kedalaman pematokan pondasi lebih dalam. 

Selain untuk gedung bertingkat, jenis pondasi dalam ini juga cocok untuk bangunan di tanah yang tidak terlalu kokoh. 

Berikut ini 5 jenis pondasi rumah dalam.

11. Pondasi Cakar Ayam

Pondasi cakar ayam paling sering didengar dan menjadi kebanggaan orang Indonesia. Soalnya pondasi cakar ayam ini ditemukan oleh seorang ahli dari Indonesia. 

Pondasi cakar ayam ini memiliki struktur yang seperti kaki ayam. Sebenarnya, kaki ayam itu adalah pipa yang mencakar tanah bagian bawah sebuah pelat. 

Dengan karakter pondasi cakar ayam ini, jenis pondasi ini sangat cocok untuk berbagai jenis tanah. 

Sejarahnya, pondasi ini digunakan ketika PLN berencana bangun 7 menara listrik di daerah rawa. Namun, seperti yang kita tahu daerah rawa ini adalah jenis terburuk untuk bangun bangunan dengan beban besar. Sampai akhirnya ditemukanlah skema pondasi cakar ayam ini. 

Biasanya, rumah yang menggunakan pondasi jenis ini cenderung rumah megah dan mewah dengan minimal 2 lantai. 

12.Pondasi Tiang Pancang

Jenis pondasi rumah ini digunakan untuk lapisan tanah yang daya tahannya cukup rendah sehingga tidak mampu menerima berat bangunan di atasnya. 

Harga pondasi tiang pancang cenderung cukup mahal, meski kelebihannya adalah sangat kokoh. 

Pondasi rumah tiang pancang ini dibuat dari beton dan langsung ditancapkan ke tanah. Umumnya, pondasi tiang pancang diaplikasikan pada tanah dengan kandungan air tinggi seperti tanah rawa. 

13. Pondasi Basement

Pondasi basement ini dibuat untuk menahan bangunan yang memiliki area basement dengan baik. Untuk memasang pondasi jenis ini harus dilakukan penggalian terbuka sesuai kedalaman yang diinginkan. 

14. Pondasi Piers

Pondasi Piers terbuat dari beton jenis precast berbentu persegi panjang dalam berbagai ukuran, meski ada juga pondasi piers yang berbentuk bulan. 

Pondasi Piers ini bekerja dengan meneruskan berat struktural pada sebuah galian tanah. Jenis pondasi ini, struktur pondasi dipasang dengan menggali tanah. Lalu, pondasi itu dipasang di dalam galian tanah tersebut. 

15. Pondasi Caissons

Cara membuat pondasi caissons ini cukup rumit. Dalam prosesnya, pondasi jenis ini membutuhkan pengeboran atau pengerukan tanah dengan metode manual atau hidrolis. Setelah itu, pondasi beton dipasang dengan dicor ke dalam galian tanah. 

kelebihan dari pondasi Caissons ini adalah dalam proses pemasangannya tidak menimbulkan suara yang mengganggu orang sekitar. Lalu, pondasi Caissons ini juga cukup kuat dan tidak mudah bergeser ketika ada struktru tanah yang bergelombang. 

Nah, kira-kira dengan lokasi tanah yang kamu miliki, lebih cocok menggunakan jenis pondasi rumah yang mana nih?

Lihat Juga: Jual Tanah di Surabaya

Tinggalkan komentar