4 Cara Membeli Rumah, Mana yang Paling Menguntungkan?

Membeli rumah memang bukan perkara mudah. Harganya yang tinggi membuat banyak orang berpikir dua kali untuk cara membeli rumah, apakah dengan kredit atau langsung tunai. Sejauh ini, di Indonesia ada empat cara membeli rumah yang bisa kita lakukan. Dari ketiga cara itu, mana pilihan terbaik untuk membeli rumah ya? 

Tiga cara membeli rumah yang bisa kita lakukan antara lain, cash keras atau bayar tunai langsung, cash bertahap atau cicilan jangka pendek ke pengembang properti, kredit pemilikan rumah (KPR), dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).

Keempat cara membeli rumah itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut ini penjelasan tentang empat cara membeli rumah tersebut. 

1. Cash Keras (Tunai)

Banyak yang menilai cara membeli rumah terbaik adalah dengan cash keras alias tunai. Alasannya, dengan membayar secara tunai berarti kita tidak terlilit utang jangka panjang serta semua urusan surat-surat rumah juga langsung diterima. Namun, apakah benar cash keras adalah cara membeli rumah paling terbaik? Kita ulas kelebihan dan kekurangannya di sini. 

Kelebihan Cash Keras: 

  • Pembeli rumah tidak terbebani utang jangka panjang
  • Bisa dapat diskon hingga harga khusus dari pengembang untuk pembelian dengan cara tunai

Kekurangan Cash Keras:

  • Butuh modal besar untuk membeli rumah secara tunai
  • Jika proses pembangunan rumah masih inden [atau belum dibangun], ada risiko kena jebakan pengembang properti nakal. Rumah sudah dibayar tunai, tapi tidak dibangun hingga masalah soal mendapatkan sertifikat properti

Untuk menghindari risiko dari membeli rumah secara tunai tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti: 

  • Pelunasan beli rumah harus dilakukan dengan penandatangan akta jual beli dihadapan notaris, serta bersamaan dengan penyerahan sertifikat properti yang asli. Soalnya, jika melakukan tanda tangan akta jual beli tanpa ada penyerahan sertifikat properti asli, berarti itu bukan tanda tangan akta jual beli, melainkan sekadar perjanjian kalau akan dilakukan akta jual-beli. 
  • Lakukan transaksi pembelian rumah secara tunai lewat transfer bank. Jika pihak developer minta pembayaran via tunai langsung tanpa transfer bank, lebih baik ditolak. 

Lihat Juga: Jual Rumah di Bogor

2. Cash Bertahap

Cara kedua adalah menggunakan cash bertahap, di mana kita membayar pembelian rumah dengan cara mencicil dalam periode 6-24 bulan langsung kepada pihak pengembang properti, bukan ke bank. 

Beberapa pengembang bahkan membuat pilihan cash bertahap menjadi lebih menarik dengan menawarkan cicilan 0%, meski rentang periode cicilannya sangat pendek hanya sampai 2 tahun. Artinya, cicilan per bulannya juga bakal sangat besar. 

Pengembang properti pastinya lebih suka mendapatkan skema pembayaran secara tunai maupun cash bertahap. Alasannya, dari penjualan itu, sang pengembang, terutama untuk proyek rumah inden, akan langsung mendapatkan modal untuk bangun rumah tanpa perlu kena biaya kredit modal kerja. Berikut ini kekurangan dan kelebihan dari pembelian rumah dengan cash bertahap:

Kelebihan Cash Bertahap:

  • Pembeli rumah bisa mendapatkan cicilan dengan bunga 0% 
  • Pembeli rumah juga bisa dapatkan diskon dan bonus dari pengembang properti jika menggunakan pembayaran cash bertahap
  • Biaya-biaya yang dibayarkan lebih murah daripada menggunakan KPR

Kekurangan Cash Bertahap:

  • Biaya cicilan per bulan tergolong besar
  • Selama proses pembayaran cicilan, sertifikat properti akan ada di tangan pengembang sehingga jika pengembang nakal bisa saja dibawa kabur

Untuk menghadapi risiko dari pembelian rumah dengan cara cash bertahap ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti: 

  • Pembeli bisa meminta sertifikat properti yang asli ditunjukkan ketika masa pembayaran cash bertahap masuk cicilan ke-6 atau 6 bulan. 
  • Pembeli rumah juga bisa meminta sertifikat properti yang asli disimpan ke notaris sampai nanti seluruh cicilan sudah dilunasi.

Baca juga: 5 Jenis Sertifikat Properti yang Wajib Kamu Pahami

3. Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

KPR adalah salah satu skema pembelian rumah yang sangat populer di Indonesia. Sampai saat ini, mayoritas transaksi pembelian rumah dilakukan dengan cara KPR, atau kredit pemilikan apartemen (KPA) jika membeli apartemen. 

Memang, KPR yang memberikan periode cicilan hingga 30 tahun membuat cicilan rumah lebih terjangkau di tengah tren harga properti yang terus naik. Namun, bukan berarti juga KPR adalah pilihan pembelian rumah yang tanpa kekurangan. Berikut kelebihan dan kekurangan pembelian rumah dengan KPR. 

Kelebihan KPR:

  • Cicilan kredit rumah lebih terjangkau sehingga bisa memproses pembelian rumah lebih cepat
  • Pengembang properti yang menyediakan pembelian rumah dengan KPR cenderung lebih aman karena sudah diverifikasi pihak bank untuk bermitra soal transaksi jual-beli rumah
  • Surat-surat properti, termasuk sertifikat, akan dipegang bank sampai pelunasan KPR tersebut. 

Kekurangan KPR:

  • Masa cicilan bisa sangat lama dan membebani pembeli rumah dalam jangka panjang. Bila penghasilan bulanan pembeli rumah mengalami penurunan hingga menganggu pembayaran cicilan, rumah berpotensi disita bank.
  • Ada tiga jenis suku bunga kredit bank, yakni bunga fix yang persentasenya tetap, cap yang bunganya bisa naik sampai batas cap tertinggi, dan floating yang suku bunganya bisa naik-turun mengikuti suku bunga bank sentral. Hal itu membuat nominal cicilan KPR bisa naik-turun jika sudah masuk periode floating.
  • Proses pengajuan untuk KPR agak ketat dan butuh waktu yang tidak sebentar.

Ada satu tips penting untuk kamu yang ingin membeli rumah dengan KPR. Berhubung periode cicilan KPR cukup lama, sebaiknya kamu juga ikut menyiapkan asuransi kredit. Biasanya, bank akan menawarkan paket asuransi kredit tersebut. Tujuannya, jika kita si pembeli rumah yang juga kepala keluarga kenapa-kenapa, ahli waris tidak terbebani utang karena sudah ditanggung oleh asuransi tersebut. 

4. Kredit Tanpa Agunan

Selain dengan KPR, kita juga bisa membeli rumah dengan Kredit Tanpa Agunan (KTA) maupun Kredit Multiguna. Jadi konsepnya sedikit berbeda dengan KPR, kita meminjam uang dengan KTA atau kredit multiguna untuk bisa membeli rumah secara tunai. 

Sebenarnya, cara ini tidak direkomendasikan karena kita bisa mendapatkan beban cicilan yang besar, meski tenor pinjamannya cenderung sebentar. Begini kelebihan dan kekurangan pembelian rumah dengan KTA atau kredit multiguna. 

Kelebihan Kredit Tanpa Agunan:

  • Proses transaksi jual-beli rumah bisa lebih cepat daripada KPR karena skemanya beli tunai hanya saja menggunakan uang dari kredit bank
  • Bisa dapat diskon dari pengembang karena ibaratnya pembelian rumah dilakukan secara tunai.
  • Tingkat suku bunga bisa jadi sedikit lebih rendah sesuai dengan kebijakan bank

Kekurangan Kredit Tanpa Agunan:

  • Tenor pinjaman KTA dan kredit multiguna cenderung sebentar, paling lama itu 5 tahun.
  • Ada risiko pembelian rumah yang dialami dengan strategi pembelian tunai

Dari keempat cara itu, mana nih cara yang paling cocok untuk kamu?

Lihat juga: Jual Tanah di Bandung

Tinggalkan komentar